Powered By Blogger
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Edited by Si Dekil

1.      ASTAGINA                                     (08.005)
2.      FIDCI WARDANI                           (08.015)
3.      MAT DOFIR                                    (08.027)
4.      NOVIANA PHISISA AGUN           (08.029)
5.      NURLAILIS SHOLICHA                (08.030)
6.      YENNI INDRAWATI                      (08.040)





AKADEMI KEPERAWATAN WILLIAM BOOTH
SURABAYA
 ANGKATAN 2OO8 

========================================================
BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar). Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.
Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.
Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.

B.      Rumusan masalah
1.      Apa pengertian hpoglikemia?
2.      Bagaimana tindakan yang tepat untuk hipoglikemia?
3.      Apa gejala Hipoglikemia?
4.      Diagnosa Keperawatannya Bagaimana?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui apa pengertian Hipoglikemia
2.      Mengetahui bagaimana tindakan yang tepat untuk Hipoglikemia
3.      Mengetahui gejala yang timbul pada Hipoglikemia
4.      Mengetahui apa diagnosa pada penderita Hipoglikemia

BAB 2
PEMBAHASAN

a)      Anatomi dan Fisiologi

Pankreas adalah kelenjar endokrin dan ekrokrin yang berfungsi sebagai sel endokrin adalah pulau langerhans. Pulau langerhans mempunyai 4 macam sel :
·        Sel Alfa menyekresikan hormon glucagon.
·        Sel Beta menyekresikan insulin.
·        Sel Delta menyekresikan sumatostatin ( menekan keluarnya hormone pertumbuhan insulin dang aster ).
·        Sel F menyekresi polipeptida pancreas.
Stimulus utama keluarnya insulin adalah glukosa. Fungsi keseluruhan glukogen adalah meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
b)      Konsep Dasar Hipoglikemi
a. Pengertian
v     Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemi oral.( Hudak / Galu)
v     Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl secara abnormal rendah. ( http :/ www. Indonesiasehat. Com )
b.      Etiologi
Ø      Regimen insulin yang tidak fisiologis.
Ø      Overdosis insulin atau sulfonylurea
Ø      Tidak makan
Ø      Tidak mengkonsumsi kudapan yang telah direncanakan
Ø      Gerak badan tanpa kompensasi makanan
Ø      Penyakit ginjal stadium akhir
Ø      Penyakit hati stadium akhir
Ø      Konsumsi alcohol
Ø      Kebutuhan insulin
Ø      Penyembuhan dari keadaan stress
Ø      Penggunaan zat – zat hipoglikemia
c. Patofisiologi
Ketergantungan otak pada setiap saat pada glukosa yang disuplai oleh sirkulasi diakibatkan oleh ketidakmampuan otak untuk membakar asam lemak yang panjang, kurangnya simpanan glukosa sebagai glukogen didalam otak orang dewasa dan ketidaksetiaan keton dalam fase makan atau kondisi post absortif. Saat gula daran turun, tiba – tiba otak mengendali defisiensi energinya setelah kadar serum menurun jauh dibawah sekitar 45mg/dl.


d.      Tanda dan Gejala Klinis
                                 i.            Gejala adrenergic atau system syaraf otonom :
ü   Pucat
ü   Diahforesis
ü   Takikardi
ü   Rasa lapar
ü   Palpitasi
ü   Tremor halus
ü   Gugup
ü   Cepat marah
ü   Parestisia pada bibir dan Jari
ü   Piloereksi
                               ii.            Gejala Neuroglikopenia atau system syaraf pusat :
ü   Sakit kepala
ü   Konfulsi
ü   Parestesis sirkumoral
ü   Merasa lelah
ü   Bicara tidak jelas
ü   Diplopia
ü   Emosi labil
ü   Sering menguap
ü   Gerakan spastic pada tungkai bawah
ü   Kejang dan koma
                              iii.            Perubahan Psikis karena hipoglikemia :
ü   Depresi dan iritabel
ü   Ngantuk pada jam bangun dan malam hari tidak bias tidur
ü   Tidak mampu kosentrasi
                             iv.            Gejala karena efek hipoglikemik pada system muskuler :
ü   Lemah
ü   Mudah capek


e. Pemeriksaan Diagnostik
Ø      Tes glukosa darah melalui finger – stick
Ø      Hemoglobin glikosilat bisa normal atau tinggi
Ø      Lipid serum bisa normal atau abnormal
Ø      Keton  bias negative atau positif
Ø      Dasar  diagnosis terbukti hipoglikemi dipakai trias whipple :
o       Hipoglikemi dengan gejala – gejala syaraf pusat, psikiatrik,  vasomotrik.
o       Penentuan kadar glukosa darah berulang ditemukan dengan harga < 50mg %.
o       Gejala akan hilang dengan pemberian glukosa.
f.  Penatalaksanaan
1)      Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau 120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons minuman cola, dan 6 ons jus jeruk ).
2)      Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus ) atau D40%, 25 – 50cc iv, cairan ruwatan D10 – hipoglikemi menghilang.
3)      Mencari dan mengobati penyakit dasar.

c)      Askep secara teori pada hipoglikemia
§         Pengkajian
o       Biodata
o       Riwayat Penyakit Sekarang
o       Riwayat Penyakit Dahulu
o       Riwayat Penyakit Keluarga
o       Kardiovaskuler
o       Neurovaskuler
o       Gastrointestinal
o       Urinarius
o       Seksual
o       Penglihatan Kabur
§         Pemeriksaan Fisik
§         Inspeksi :
§         Palpasi :
§         Perkusi :
§         Auskultasi :
§         Diet
§         Aktifitas Fisik
§         Diagnosa Keperawatan
*      Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuria, asupan kurang, dan kurang pengetahuan.
*      Kelelahan yang berhubungan dengan nutrisi yang tidak adekuat ( dari keadaan glikemik ) dan kelamahan otot.
*      Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan perubahan metabolisme, dan kurang asupan makanan.
*      Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan kebutuhan.
*      Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
*       Ketakutan yang berhubungan dengan penyakit kronis yang berlangsung selama hidup, perubahan pola hidup, pemakaian insulin, dan kehilangan pekerjaan.
*      Defisit pengetahuan tentang penyakit DM, obat serta efek dan efek samping, keterampilan perawatan diri ( injeksi insulin dan  HBGM ( memantau glukosa darah dirumah ), diet, aktivitas yang berhubungan dengan tidak ada informasi baru tentang DM, serta pengobatannya.
*      Resiko terhadap infektif penatalaksanaan regimen terapeutik ( individual ).
§         Kriteria Hasil
Õ      Menunjukan tanda – tanda keseimbangan cairan
Õ      Rasa lelah berkurang dengan skala 0 – 5
Õ      Resiko infeksi berkurang
Õ      Menunjukan tanda nutrisi yang adekuat
Õ      Rasa cemas  berkurang
Õ      Memperoleh pengetahuan yang cukup
§         Intervensi
À      Memperbaiki status cairan
À      Mempertahankan nutrisi yang adekuat
À      Mengurangi kelelahan
À      Menghindari infeksi
À      Mengurangi rasa cemas atau takut
À      Memberi pengetahuan
§         Evaluasi
*      Keseimbangan cairan membaik
*      Kelelahan berkurang dan tidak merasa lelah
*      Resiko infeksi berkurang
*      Nutrisi yang adekuat dan dapat mempertahankan berat badan dan dapat memilih makanan, jumlah, dan distribusi makanan yang cocok.
*      Rasa takut atau cemas berkurang
*      Memperoleh pengetahuan yang cukup






BAB 3
PENUTUP

a ) Kesimpulan
Hipoglikemi adalah suatu keadaan, dimana kadar gula darah plasma puasa kurang dari 50 mg/%. Type hipoglikemi digolongkan menjadi beberapa jenis yakni antara lain Transisi dini neonatus ( early Transitional neonatal ),  Hipoglikemi klasik sementara (Classic transient neonatal), Sekunder (Scondary), Berulang ( Recurrent). Gejala hipoglikemia yang sering terjadi adalah sering merasa ngantuk,lemas,dan sering sakit kepala. Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Untuk menjaga agar kadar gula selalu normal,perhatikan pola makan ,olah raga ringan  secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi nergi dan merangsang produksi insulin,hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan disiplin minum obat sesuai anjuran dokter


b ) Saran
Kesadaran mengontrol gula darah adalah cara yang bias di lakukan oleh setiap warga masyarakat, kami sangat menyarankan agar masyarakat sadar akan penyakit yang akan timbul jika tidak mengontrol gula darah masing-masing. Kami berharap makalah ini bias menjadi tambahan referensi pengetahuan mengenai penyakit hipoglikemia.





DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo Hotma , S.kep. 1999. “ Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem Endokrin “. Jakarta : EGC.
Baradero Mary , SPC , MN. 2009.”  Seri Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin “. Jakarta : EGC.
Gallo & Hundak. 1996. “Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Volume II ”. Jakarta : EGC.
http://www.ilmu-keperawatan.com – Askep pasien dengan Hipoglikemia

Related Post



Categories:

1 Response for the "ASKEP PADA KLIEN DENGAN KEGAWAT DARURATAN ENDOKRIN “ HIPOGLIKEMIA “"

  1. terimakasih buat artikelnya.. informasi yang sangat bermanfaat..

Posting Komentar

Copyright © 2010 Astagina Br Ginting's Blog All rights reserved. Theme by Gina_njar.